
Pendahuluan
Di era digital yang serba canggih ini, penggunaan teknologi untuk mempermudah hidup semakin berkembang. Salah satu inovasi teknologi yang menarik adalah Augmented Reality (AR), yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya secara interaktif. Dalam konteks pemasaran properti dan tata ruang, AR memberikan solusi baru yang tidak hanya memudahkan pemahaman pengguna tentang tata ruang suatu gedung, tetapi juga menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik.

Salah satu contoh penerapan teknologi AR dalam tata ruang adalah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan tata ruang Gedung Graha ITS di Surabaya. Gedung ini adalah salah satu fasilitas serbaguna yang sering digunakan untuk acara formal dan informal, namun cara pemasaran tata ruang gedung ini sebelumnya masih mengandalkan gambar dua dimensi (2D) yang terbatas dalam menyampaikan informasi secara lengkap. Untuk itu, aplikasi AR yang menampilkan gedung dalam bentuk tiga dimensi (3D) menjadi solusi efektif.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang memungkinkan visualisasi tata ruang Gedung Graha ITS dalam bentuk 3D dengan menggunakan teknologi augmented reality. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat melihat tata ruang gedung dan melakukan dekorasi virtual untuk berbagai jenis acara seperti seminar, pernikahan, pameran, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan akurat bagi pengguna, serta mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi dengan gambar 2D.
Apa Itu Augmented Reality (AR)?
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan objek maya (virtual) dengan dunia nyata, sehingga keduanya tampak seolah-olah berada dalam satu ruang yang sama. Pengguna dapat berinteraksi dengan objek maya tersebut seolah-olah objek tersebut ada di dunia nyata. Dalam aplikasi tata ruang, AR memungkinkan pengguna untuk melihat tata ruang gedung dengan lebih interaktif dan dari berbagai sudut pandang, memberikan pengalaman yang lebih nyata dan jelas daripada hanya melihat gambar 2D,
Keuntungan Penggunaan Teknologi AR untuk Tata Ruang
- Visualisasi 3D yang Interaktif
Penggunaan AR untuk tata ruang memungkinkan pengguna untuk melihat ruang secara langsung dalam bentuk tiga dimensi. Dengan teknologi ini, pengguna dapat memutar tampilan 3D dari berbagai sudut dan melihat ruang secara lebih rinci, sehingga memudahkan pemahaman ruang gedung. - Pengalaman yang Imersif
Aplikasi AR memberikan pengalaman yang lebih imersif, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan objek yang ada dalam ruang, seperti memindahkan furnitur atau mengganti warna dekorasi virtual. Ini memberikan gambaran lebih jelas dan nyata tentang bagaimana ruang akan terlihat dalam kegiatan yang berbeda, seperti seminar, pernikahan, atau pameran. - Pengurangan Kesalahpahaman
Salah satu masalah yang sering muncul dalam pemasaran gedung adalah adanya kesalahpahaman tentang tata ruang yang disajikan melalui gambar 2D. Dengan aplikasi AR, pengguna dapat melihat tata ruang gedung secara lebih akurat, mengurangi potensi kesalahpahaman yang terjadi akibat interpretasi yang berbeda terhadap gambar atau denah gedung. - Mempermudah Pemasaran dan Promosi
Bagi pengelola gedung atau pihak yang menawarkan ruang untuk disewa, AR dapat menjadi alat pemasaran yang efektif. Pengguna dapat melihat dan merasakan tata ruang gedung secara langsung tanpa harus mengunjungi lokasi fisiknya. Ini memberikan kenyamanan bagi calon penyewa, yang dapat memutuskan apakah gedung tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka hanya dengan menggunakan aplikasi AR.
Langkah-Langkah Pengembangan Aplikasi Tata Ruang 3D Menggunakan AR
- Desain Ruangan dalam Format 2D
Langkah pertama dalam pengembangan aplikasi AR untuk tata ruang adalah membuat desain ruangan dalam format dua dimensi (2D). Desain ini akan menjadi acuan untuk membuat model tiga dimensi (3D) dari tata ruang gedung. - Konversi ke Model 3D
Setelah desain 2D selesai, langkah berikutnya adalah mengubahnya menjadi model 3D menggunakan perangkat lunak desain 3D, seperti 3DS Max atau SketchUp. Model 3D ini kemudian diekspor ke format yang dapat diimpor ke dalam aplikasi Unity3D, yang akan digunakan untuk menampilkan objek maya di dalam ruang nyata. - Integrasi dengan Augmented Reality
Setelah model 3D siap, langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan model tersebut dengan teknologi AR menggunakan perangkat lunak Unity3D dan ARToolkit. Di sini, aplikasi akan dihubungkan dengan marker (pola gambar) yang berfungsi sebagai pemicu agar objek 3D dapat muncul dan berinteraksi di dunia nyata. - Penambahan Interaktivitas
Salah satu fitur penting dari aplikasi AR adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan objek yang ditampilkan. Misalnya, pengguna dapat memindahkan furnitur, mengganti warna objek, atau melihat objek dari sudut pandang yang berbeda. Interaktivitas ini menambah nilai guna aplikasi dan memberikan pengalaman yang lebih dinamis bagi pengguna. - Uji Coba dan Penyempurnaan
Setelah aplikasi selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah uji coba. Pada tahap ini, marker yang digunakan untuk memicu objek 3D harus diuji dengan berbagai kondisi pencahayaan untuk memastikan aplikasi dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, interaktivitas aplikasi juga perlu diperbaiki untuk memastikan kemudahan penggunaan bagi pengguna.
Hasil dan Pembahasan
Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi AR ini berhasil menampilkan tata ruang Gedung Graha ITS secara interaktif dalam bentuk 3D. Pengguna dapat melihat berbagai sisi gedung, merasakan pengalaman berinteraksi dengan furnitur virtual, dan mendapatkan informasi lebih lengkap tentang ruangan tersebut tanpa harus mengunjungi lokasi secara fisik. Aplikasi ini tidak hanya memberikan pengalaman visual yang menarik, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk melakukan dekorasi virtual, yang bermanfaat dalam merencanakan berbagai acara.
Namun, beberapa tantangan masih dihadapi dalam pengembangan aplikasi ini. Misalnya, faktor pencahayaan yang memengaruhi akurasi marker, serta keterbatasan dalam jumlah marker yang dapat digunakan dalam satu waktu. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan aplikasi ini, seperti penggunaan marker yang lebih unik dan peningkatan resolusi kamera untuk pembacaan marker yang lebih akurat.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi augmented reality dan virtual reality dalam pembuatan aplikasi tata ruang gedung memberikan banyak manfaat bagi pengguna. Aplikasi ini memungkinkan visualisasi gedung secara interaktif dalam bentuk 3D, memberikan pengalaman yang lebih imersif dan akurat. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat memahami tata ruang gedung dengan lebih baik dan melakukan dekorasi virtual sesuai kebutuhan tanpa harus mengunjungi lokasi fisik.
Ke depan, diharapkan aplikasi ini dapat terus dikembangkan untuk mencakup lebih banyak fitur interaktif dan meningkatkan pengalaman pengguna. Penggunaan teknologi AR ini tidak hanya bermanfaat dalam pemasaran properti tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai bidang lainnya, seperti pendidikan, desain interior, dan perencanaan kota.